Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Generasi Z dan Tantangan Porn Generation

Gambar
            Generasi adalah investasi paling berharga sebuah bangsa. Tanpa itu tidak akan ada penerus bangsa yang akan membawa peradaban yang lebih baik. Saya pribadi baru tahu bahwa ternyata setiap generasi ada klasifikasi khususnya entah itu berdasarkan zamannya, usia kelahirannya, bahkan kebiasaan sehari-harinya. Saya sangat salut dengan salah satu situs yang konsisten mengkaji berbagai pengetahuan tentang generasi, situs itu adalah tirto. Kalian bisa buktikan dengan membuka website tirto.id lalu ketik kata “Generasi” maka akan muncul banyak artikel seputar generasi mulai dari   Baby Boomers hingga generasi Z. Sebagai awal saya membaca sebuah artikel dengan judul “Selamat Tinggal Generasi Milenial, Selamat Datang Generasi Z”. Ternyata sebagian besar dari kita selama ini tertukar dalam menyebut istilah dari masing-masing generasi. Generasi yang selama ini kita sebut Milenial ternyata adalah Generasi Z. Generasi Z atau pascamilenial menurut survey dari tirto adalah mereka yang

Quitters are Looser

Gambar
             “Fact is a selected reality” begitulah bunyi salah satu kaidah dalam metode penelitian sosial. Fakta bermula dari realitas yang terseleksi oleh berbagai pertimbangan alam, kesepakatan manusia, dan tentunya takdir Allah SWT. Saya baru benar-benar memaknai betapa fundamentalnya peran masjid didalam sebuah peradaban masyarakat. Dulu sewaktu dipesantren, kami dan para santri selalu diajarkan oleh pak Kyai bahwa masjid ialah titik pusat yang menjiwai pesantren. Namun ketika pergi ke masjid, perasaan dan jiwa itu tidak benar-benar menghampiri hati kami. Santri belum sampai kepada tahapan bahwa masjid merupakan serpihan surga-Nya yang jatuh ke muka bumi, sebagai perantara si hamba dengan sang Penguasa. Tapi hal yang berbeda saya temui disebuah masyarakat, saya baru paham apa makna tersirat dari masjid sebagai titik pusat yang menjiwai. Singkatnya, inilah pembahasan pada artikel kali ini.             Namanya Baiturrahim yang kurang lebih artinya rumah penuh kasih sayang, ked

Refleksi Muharram: Dua Cahaya

Gambar
            Muharram merupakan sebuah penanda dimulainya spirit dan tekad baru khususnya bagi umat Islam sedunia. Kata Hijriyah yang berakar dari Hijrah merupakan simbol tekad orang-orang muhajirin di zaman Rasulullah yang berkelana dalam rangka dakwah serta menjalin ukhuwah Islamiyah dari satu kampung ke kampung yang lain. Perpindahan ini juga menyiratkan keluarnya mereka dari lubang kesesatan menuju sumber cahaya yang menerangi hati-hati yang gersang akan limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya. Momen ini justru mengembalikan ingatan saya beberapa tempo yang lalu. Saya yang datang ke sebuah kecamatan yang tidak terlalu luas dan tidak pula terlalu kecil membawa sebuah cahaya dengan harapan cahaya itu akan menerangi dusun-dusun yang berada didalamnya. Cahaya itu bernama Ummi Nur Hidayani, “Nur” yang datang dari sebuah rumah mimpi yang didalamnya tertata mimpi-mimpi para penghuninya tak ingin mimpi itu hanya sebatas didalam rumahnya saja. Namun, beliau ingin mimpi-mimpi itu akan sampai k

Ke Kampus Apa Yang Kau Cari ?

Gambar
             Ketika mendengar kata kampus, apakah yang akan terngiang difikiran kita ?. tentu akan beragam jawabnya. Namun, menurut pandangan saya, ketika mendengar kata kampus, saya terbayangkan akan kuliah yang menyenangkan, suasana jalanan menuju kampus yang ramai akan mahasiswa dan pelajar lainnya dan tentunya teman-teman mahasiswa yang akan mengisi hari-hari kita dengan bertukar fikiran serta berjuang bersama dalam mengarungi proses studi ini. Tapi, benarkah niat yang telah kita pasang saat awal kita ini akan berjalan semulus dengan apa yang kita harapkan ? Saya tidak akan mengatakan iya pun saya tidak akan mengatakan tidak, semuanya tergambar jelas dalam diri kita masing-masing. Saat memutuskan untuk terjun dalam dunia kampus, hal yang terpenting ialah bertanya pada diri kita, Apa yang kita cari ?,jika orientasinya adalah hura-hura dan banyak gaya maka kehidupan mahasiswa hedonlah yang kita cari, jika orientasinya adalah pekerjaan maka gelar sarjanalah yang kita cari, jika or

Yang Utama Itu Taqwa

Gambar
لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنكُمْ كَذَالِك سَخَّرهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ      وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Hajj: 37)             Ayat diatas mungkin sudah sering kita dengar khususnya saat memasuki hari raya Idul Adha, namun bagi saya ayat ini begitu spesial ketika kita memaknainya secara perlahan. Saat imam shalat Idul Adha membacakan ayat diatas saya semakin ingin bertafakkur, ternyata ada yang lebih penting dari sekedar berqurban sapi ataupun kambing yang rata-rata harganya berkisaran antara 2 hingga 35 juta bahkan. Bahkan, ada saja orang yang menyebut Idul Adha

Refleksi Kemerdekaan

Gambar
            “73 Tahun sudah kita merdeka !!” begitulah kira-kira gaungan semangat yang menggelora tepat pada hari ini. Dalam pandangan saya, kata “Istqilal” lah yang paling tepat untuk mengekspresikan kemerdekaan kita pada hari ini. Istiqlal merupakan bahasa arab yang jika ditranselitkan ke Indonesia menjadi “Kemerdekaan”. Mungkin, inilah salah satu alasan mengapa salah satu masjid terbesar di Jakarta menggunakan kata ini untuk disematkan sebagai nama masjid, yakni Masjid Istiqlal. Masjid dalam pesantren yang menjadi salah satu titik pusat yang menjiwai atau sebagai titik pusat peradaban menjadi semangat nasionalisme kita hingga hari ini. “Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa...” menjadikan spirit utama dalam membangun serta mempertahankan kemerdekaan yang telah lama diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia. Semangat ini tidak boleh padam dalam jiwa kita, optimisme tetap harus ditanamkan bahwa hanya ada kata “merdeka” dalam benak kita. Walaupun belum sepenuhnya kita merdeka, ada bany