Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Niat Baik di Bulan yang Baik

Gambar
       Malam itu memasuki tanggal 10 Dzulhijah 1440 hijriah, ribuan bahkan milyaran manusia datang dengan cinta mulai memasuki dataran Arafah, bukit bukti cinta-Nya. Dengan khusyuknya wuquf tak henti-hentinya melafazhkan asma-Nya. Ada yang sebelumnya telah mempersiapkan bekal, adapula yang sama sekali tak mempersiapkan apapun. Tak peduli dinginnya angin malam, kerasnya kerikil dan bebatuan mereka rela bermalam di padang manusia itu. Kain putih yang panjang seakan terhelai menyelimuti seluruh penjuru bukit, dari ujung hingga ke ujung. Sehelai kain yang akan menemani setiap manusia kelak untuk bertahan dalam gelapnya liang lahat. Bahkan mungkin menjadi saksi atas amalannya dulu di bulan haji.       Ah benar, Idul adha, qurban dan haji. Dua dimensi yang tak sama namun satu rasa. Rasa cinta dan pengorbanan melengkapi keduanya. Seperti cinta seorang Ibrahim yang dijawantahkan dalam bentuk pengorbanan serta cinta seorang Ismail yang ridho menjadi yang dikorbankan. Berqurban jangan asal b

Bang Rak: Antara Bangkok mosque, Charoen Krung, dan Haroon Mosque

Gambar
            Manusia membutuhkan energi yang sarat dengan zat karbohidrat untuk memberikan tenaga kepada mereka agar mampu mengerjakan aktivitas sehari-hari. Apalagi seorang muslim, mereka bukan hanya membutuhkan makanan dan minuman seperti halnya orang pada umumnya, namun muslim membutuhkan makanan dan minuman yang halal agar energi yang masuk ke tubuh mereka hanya digunakan untuk berbuat kebaikan. Maka, seorang yang mengaku Islam tidak akan memakan apapun kecuali yang halal dan diizinkan oleh Allah SWT. Sebagaimana aku yang saat ini hidup di negara non-muslim, setiap langkah yang kutapaki di bangkok ini harus kupastikan bahwa ia tak akan mengantarkanku kecuali kepada apa-apa yang dihalalkan-Nya.             Menemukan makanan yang halal di negeri ini bagaikan mencari-cari serpihan kepingan logam di dalamnya lumpur, tidak mudah namun bukan berarti susah. Bahkan ketika sudah ketemu pun ternyata yang menjadi tantangan selanjutnya adalah jarak. Mereka yang menjual maka

Bang Rak: Tentang Cinta dan Nenek Uma

Gambar
         Bangkok memang salah satu kota terpadat di Thailand, mungkin bolehlah dimiripin sama Jakarta. Tapi semacet-macetnya bangkok tidak lebih macet dibandingkan Jakarta. Sudah hampir satu minggu kami tinggal disini, hiruk-pikuknya bangkok membuatku dan temanku merasa jenuh dengan lingkungan yang seperti ini. Oh iya, aku belum menjelaskan siapa aku dan temanku serta mengapa kita disini. In syaa Allah di kesempatan yang lain aku akan menulis tentang bagaimana aku bisa sampai di Bangkok.             Sebagai seorang muslim dan dibesarkan di negara yang mayoritas tentu akan berbeda ketika berpindah ke negara minoritas. Perpindahan ini awalnya mungkin akan menyebabkan “shock culture” atau gagap terhadap budaya baru namun semakin lama mereka yang beradaptasi dengan lingkungan ini akan memahami realitanya dan tidak menutup kemungkinan perubahan ini akan mempengaruhi kepribadiannya menjadi seorang yang lebih bijaksana, (tapi tetep tergantung orangnya lho ya, hehe). Thailand yang mayori